A. Kata Pengantar
Salam Sejahtera,
Puji syukur atas rahmatNya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini. Dalam tulisan ini kami membahas tentang bagaimana mengetahui asam basa
dan menghitung pH beberapa larutan yang telah diujikan dengan menggunakan
beberapa indikator, yaitu kertas lakmus merah, biru dan kertas pH universal. Semoga tulisan kami yang tidak
sempurna ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
B. Latar belakang
Pada praktikum kimia yang kami lakukan ini, kami
mencari identitas dari suatu larutan yang sudah kami persiapkan. Pada sebelumnya kami belum mengetahui apakah larutan termasuk asam ataupun basa. Larutan tersebut diantaranya
adalah Air cuka, air bersoda, NaOH, Air
sabun dan HCl. Dapat diketahui bahwa jenis
larutan tersebut bisa saja termasuk asam,
basa, maupun netral. Percobaan tersebut kami lakukan dengan menggunakan
kertas lakmus, bisa diketahui bahwa kertas lakmus terdapat 2 jenis dengan warna
yang berbeda dan dengan identitas yang berbeda pula, yaitu sebagai berikut :
Lakmus biru
adalah lakmus yang menandakan bahwa suatu cairan tersebut adalah berjenis basa
dan lakmus merah adalah kertas lakmus yang menandakan bahwa larutan yang
dicelupkannya adalah asam. Kedua kertas lakmus tersebut dapat berubah menjadi
warna yang berbeda sesuai dengan identitasnya pula.
Setelah dilakukan percobaan tersebut
ditemukan hasil yang sebelumnya belum kami ketahui. Yaitu apabila kertas lakmus
biru dimasukkan kedalam larutan asam maka akan menjadi merah yang apabila kita
belum mengetahuinya maka kita hanya dengan melihat perubahan dari kertas
tersebut saja. Begitu juga dengan kertas lakmus yang berwarna merah, bila
dimasukkan ke dalam larutan basa akan menjadi biru dan menunjukkan jenis
larutan tersebut pula. Tetapi jika ada larutan yang bila dicelupkan kertas
lakmus merah warnanya tetap merah dan bila kertas biru dicelupkan maka warnanya
tetap biru, maka larutan tersebut berjenis netral.
Sifat asam-basa dari suatu larutan juga dapat
ditunjukkan dengan mengukur pH nya. pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan.
Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7. Larutan basa mempunyai pH lebih
besar dari 7. Sedangkan larutan netral mempunyai ph = 7.
Mempelajari cara menentukan pH dan sifat larutan
sangat penting untuk mengetahui apakah larutan itu asam ataupun basa. Biasanya
cara yang digunakan untuk menentukan pH larutan adalah dengan menggunakan kertas pH universal.
C. Tempat pelaksanaan praktik
Lab. Kimia SMKN 1 Simpang Empat
D. Waktu pelaksanaan praktik
Rabu, 26 September 2012
E. Tujuan Praktik
1. Mengetahui jenis
larutan, apakah larutan termasuk asam, basa, atau netral menggunakan kertas lakmus merah dan biru.
2. Mengukur pH larutan menggunakan kertas pH universal.
F. Alat dan bahan
-Tabung
reaksi
-Rak tabung
reaksi
-Pipet tetes
-Kertas lakmus merah dan biru
-Kertas pH universal
-Indikator
warna pH
-Air cuka
-Air bersoda
-Larutan NaOH
-Larutan air
sabun
-Larutan HCl
G. Langkah Kerja
A. Persiapan
1. Siapkan
diri terlebih dahulu sebelum memulai praktik
2. Siapkan
alat tulis untuk menulis hasil
3. Bersihkan
tempat praktik agar hasil praktik tidak terganggu
4. Siapkan
alat dan bahan praktik
5. Peserta
praktik siap ditempat untuk memulai praktik
B. Cara Kerja
1. Masukkan
masing-masing larutan kedalam tabung
reaksi menggunakan pipet tetes yang sudah ditandai dengan nama larutan masing-masing.
2. Letakkan tabung reaksi yang sudah terisi larutan kedalam
rak tabung reaksi.
3. Potong-potong kertas lakmus merah dan biru beserta
kertas pH universal menjadi beberapa bagian agar menjadi lebih banyak dan tidak
terbuang-buang.
4. Masukkan
kertas lakmus merah/biru kedalam masing-masing larutan. Catat perubahan warna
kertas lakmus. (kertas lakmus selalu diganti untuk masing-masing larutan)
5. Masukkan
kertas pH universal kedalam masing-masing larutan. Lihat perubahan warna dan sesuaikan warna pada indikator warna pH , lalu catat angka perubahan warna. (kertas pH
universal selalu diganti untuk masing-masing larutan)
6. Buat
kesimpulan
H. Hasil
Hasil
disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 1.
Warna kertas lakmus setelah ditetesi larutan yang diuji dan pH larutan yang diuji berdasarkan kertas universal
Warna kertas lakmus setelah ditetesi larutan yang diuji dan pH larutan yang diuji berdasarkan kertas universal
No.
|
Nama Larutan
|
Warna kertas lakmus setelah
ditetesi
|
Kertas pH Universal
|
Sifat Larutan
|
|
Merah
|
Biru
|
||||
1
|
Air cuka
|
M
|
M
|
2
|
Asam
|
2
|
Air bersoda
|
M
|
M
|
3
|
Asam
|
3
|
NaOH
|
B
|
B
|
9
|
Basa
|
4
|
HCl
|
M
|
M
|
1
|
Asam
|
5
|
Air sabun
|
B
|
B
|
11
|
Basa
|
I. Dasar Teori
Pengertian Asam-Basa
Senyawa asam-basa sudah dikenal sejak
zaman dahulu sebelum ilmu kimia lahir. Senyawa asam-basa merupakan salah satu
kelompok elektrolit yang berperan dalam reaksi kimia. Suatu asamdapat berupa zat padat, cairan atau
gas. Pada
tahun 1777, Antoine Laurent Lavoiser menerangkan bahwa semua asam mengandung oksigen. Kemudian pada
tahun 1810, Sir Humph Davy mengemukakan bahwa unsur hydrogendan oksigen yang
dimiliki asam. Pada
tahun 1884, S.A Arrehenius mengemukakan teori ion dan meberikan defenisi asam
basasebagai berikut : Asam : zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion
hidorogen (H+) Basa: zat yang jika dilarutkan kedalam air akan menghasilkan ion
hidroksida (OH-). Teori ini
disempurnakan oleh Bronsted-Lowry karena menganggap teori Arrhenius hanya berlaku pada air, maka Broensted-Lowry
memberikan definisi : Asam : suatu zat yang
memberikan proton ion hydrogen (H+) pada zat lain. Basa ; suatu zat yang
menerima proton dari asam. Teori ini juga
kurang sempurna karena hanya berbicara soal pertukaran proton. G.N Lewis melanjutkan konsep asam-basa. Asam : suatu zat yang dapat
menerima sepasang electron untuk membentuk ikatan kovalen Basa: suatu zat yang dapat memberikan sepasang electron pada pembentukan
sebuah ikatan kovalen.
J. Pembahasan
a. Indikator Kertas Lakmus
Kertas lamus
merupakan salah satu indikator asam basa. Pada percobaan kami dengan indikator
kertas lakmus di atas, kertas lakmus merah maupun lakmus biru yang warnanya
berubah menjadi merah setelah ditetesi suatu larutan, menunjukkan bahwa larutan
tersebut merupakan larutan yang bersifat asam. Dalam percobaan ini yang
merupakan larutan asam adalah Air bercuka,
Air bersoda dan HCl.
Kertas lakmus merah maupun lakmus biru yang
warnanya berubah menjadi biru setelah ditetesi suatu larutan, menunjukkan bahwa
larutan tersebut merupakan larutan yang bersifat basa. Dalam percobaan ini yang
merupakan larutan basa adalah NaOH dan Air
sabun.
b. Indikator
Kertas pH Universal
Kertas indikator ini memiliki keakuratan yang lebih baik dibandingkan
indikator-indikator lainnya. Kertas ini memiliki 4 warna yang berfungsi untuk
mencari pH larutan. Cara kerjanya adalah dengan mencelupkan kertas ini ke
larutan yang akan dihitung pH nya. Kemudian warna pada kertas ini akan berubah
dan selanjutnya kita harus mencocokkannya pada indikator warna pH tertentu. Setiap nilai
pH memiliki warna yang berbeda-beda.
Dari percobaan kami, kita dapat mengetahui pH larutan yang kami uji dan
sifatnya, yaitu:
1. Larutan Air cuka memiliki pH 2 dan bersifat asam
2. Larutan Air bersoda memiliki pH
3 dan bersifat asam
3. Larutan NaOH memiliki pH 9 dan bersifat
basa
4. Larutan HCl memilki pH 1 dan bersifat asam
5. Larutan Air sabun memiliki pH 11 dan bersifat basa.
K. Kesimpulan
Jadi, kesimpulan
dari praktikum ini adalah bahwa larutan yang termasuk asam adalah larutan Air
cuka, Air soda dan HCl. Sedangkan larutan yang termasuk basa adalah larutan
NaOH dan Air sabun.
L. Penutup
Demikian laporan praktik kimia ini kami buat sesuai dengan
prosedur penentuan larutan. Sekian dan terimakasih.